Ketika mengalami patah tulang, sebenarnya tulang dapat menyembuhkan dirinya sendiri. Saat patah tulang, tubuh akan bereaksi dengan menyambung kembali patahan tersebut agar dapat berfungsi seperti sedia kala. Namun sebelum terjadi proses penyembuhan, tulang perlu berada pada posisi yang tepat agar proses penyembuhan terjadi dengan baik.
Penanganan Patah Tulang
Patah tulang atau fraktur adalah kondisi ketika tulang patah sehingga mengalami perubahan posisi dan bentuk. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal seperti cedera, kecelakaan, atau kondisi kesehatan lainnya. Meskipun patah tulang umumnya tidak membahayakan nyawa, namun patah tulang membutuhkan perawatan segera.
Ketika Anda menghadapi korban yang diduga mengalami patah tulang, langkah yang dianjurkan adalah menghubungi ambulan atau panggilan darurat ke rumah sakit. Sambil menunggu layanan medis datang, Anda dapat mengamati apakah pasien tersebut mengalami patah tulang. Beberapa gejala yang bisa Anda amati antara lain:
- Rasa sakit jika disentuh
- Area yang sakit mengalami kebiruan, bengkak dan berubah bentuk
- Tampak tulang menembus kulit
- Ada pendarahan di lokasi cedera
Jika Anda menghadapi pasien dengan kondisi tersebut, maka sebaiknya jangan berusaha menggerakkan atau memindahkan pasien ke lokasi lain kecuali memindahkannya ke tempat yang lebih aman dan menghindari cedera lebih lanjut. Hindari membalikkan, mendorong dan menyeret pasien karena dapat menyebabkan patah tulang semakin parah.
Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menangani kondisi tersebut antara lain:
Menghentikan pendarahan: Bisa dilakukan dengan menekan bagian yang luka hingga darah berhenti menggunakan perban atau kain yang bersih
Kompres bagian yang memar: Berikan kompres dingin untuk meredakan nyeri dan memar. Hindari meletakkan langsung es batu ke kulit agar tidak merusak saraf kulit. Bungkus es batu dengan handuk atau kain bersih lalu kompreskan di area yang tampak memar.
Pengobatan medis akan diberikan sesuai dengan jenis, keparahan, dan lokasi patah tulang yang dialami pasien. Beberapa penanganan yang dapat diberikan untuk mengatasi patah tulang antara lain:
Imobilisasi patah tulang, yaitu mengembalikan atau memperbaiki bagian tulang yang patah ke dalam bentuk semula. Jika patah tulang termasuk ringan dan tulang tidak bergeser jauh, dokter dapat memberikan bidai atau gips untuk mengembalikan posisi tulang. Proses penyembuhan dapat memakan waktu 3-6 minggu tergantung kondisi patah tulang yang dialami.
Penggunaan traksi, yaitu alat yang terdiri dari katrol dan pemberat yang dipasang di tempat tidur. Alat ini bertujuan untuk meregangkan otot dan tendon di sekitar area patah tulang agar tulang sejajar. Biasanya cara ini dilakukan untuk persiapan operasi tulang agar tulang lebih stabil.
Operasi patah tulang. Beberapa kasus patah tulang membutuhkan operasi untuk mengembalikan tulang pada posisi semula. Salah satu prosedur yang bisa dilakukan adalah dengan pemasangan pen atau logam pada area tulang, baik di dalam dan luar tubuh Anda. Biasanya prosedur ini diberikan pada tipe patah tulang pinggul.
Pemberian obat-obatan. Selain prosedur di atas, patah tulang juga dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan. Beberapa obat yang diberikan antara lain obat pereda nyeri (analgesik), obat NSAID (antiinflamasi nonstreoid), dan antibiotik untuk mencegah infeksi.
Fisioterapi. Usai menjalani perawatan patah tulang, Anda mungkin mengalami kesulitan bergerak pada area yang mengalami patah tulang. Untuk mengembalikan fungsi gerak tubuh Anda dengan normal, Anda dapat melakukan serangkaian fisioterapi.
Itulah beberapa penanganan yang bisa diberikan untuk pasien patah tulang. Proses penyembuhan patah tulang sangat bergantung pada penyebab patah tulang, tulang yang patah, jenis patah tulang yang dialami dan cedera lain yang dialami. Lakukan pemeriksaan secara rutin sesuai anjuran dokter untuk memantau kondisi penyembuhan Anda.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina